Fiqh Ijtihad Ibadah Bag.9

Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan berkata, ‘Saya mendengar ‘Ashim bin ‘Isham AL Baihaqi berkata, “Saya pernah tinggal satu malam bersama Ahmad bin Hanbal, lalu beliau membawa air dan memasukkan ke dalam (rumah)”.

Ketika bangun, beliau memperhatikan pada air (yang dibawanya tadi malam) dan didapati bahwa airnya masih utuh. 

Kemudian imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Subhaanallah! Orang yang ingin mencari ilmu tidak mendapatkan setangkai mawar di malam hari”. Terdapat pada kitab Siyaru A’laamin Nubalaa’ 11/298.

Inilah ternyata ‘rahasia’ orang-orang terdahulu dalam mencari ilmu hingga ilmu mereka benar-benar bisa sampai pada manusia generasi sekarang ini. Sebab mereka tidak hanya diberi ilmu yang mereka cari ansih. Melainkan mereka juga harus membersihkan hati mereka, dan mereka juga diharuskan lebih mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala. Yakni dari sisi ruhiyah mereka ‘diharuskan’ mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan manusia lain yang tidak menimba ilmu agama.

belajarnya ulama terdahulu

Ibarat manusia, ada bentuk jasadnya tetapi sebenar pada tubuh manusia juga ada ruh (nyawa dan akal –untuk berfikir-)nya. Bila tidak ruhnya maka apa bedanya antara manusia dengan benda mati? Dan bila tidak ada pikiran maka apa bedanya dengan binatang? Bukankah binatang juga memiliki otak, tetapi tidak memiliki akal dan perasaan?

Nah di malam hari itulah sebenarnya tempat menempa diri untuk menjadi seorang hamba Allah yang siap untuk menerima beban dakwah.

Bukankah menuntut ilmu agama itu pertanda siap untuk menerima beban dakwah?

Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. Qs. Al Muzzammil 2-9.

Oleh karenanya bagi siapa saja yang hendak mencari ilmu agama maka hendaknya meluruskan niatnya kembali. Baru kemudian menteladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam saat seperti ketika di awal-awal bi’tsah (diangkat menjadi seorang nabi dan rasul).

Sehingga belajarnya bukan hanya sekedar menacari ilmu lalu mendapatkan ijazah dan berlanjut pada mencari kerja. Bukan! Bukan itu! Melainkan untuk menjadi penerus estafet dakwah Islam.

Wallahu a’lamu bish shawaab.

By: Abu Ibrahim.

leader banner alhidayat karpet

Sedang mencari karpet masjid, karpet kantor atau karpet permadani? Al Hidayat Karpet merupakan pusat jual karpet masjid, karpet permadani dan Karpet Kantor. Dapatkan penawaran harga karpet permadani, harga karpet kantor, dan harga karpet masjid terbaik hanya di Al Hidayat Karpet.

Call Now Button