Fiqh Ijtihad Ibadah Bag.8

Nu’aim bin Hamad  berkata, “Setiap kali Abdullah bin Mubarak membaca kitab AR RIQAAQ (sebuah buku yang artinya; Untuk Melembutkan Hati), dai akan merasa seperti seekor banteng yang tertimpa musibah, atau seekor sapi yang tersesat. Dia akan menangis dan tidak ada yang berani dari kami mendekatinya untuk menenangkannya dan berhenti dari menangisnya”. Terdapat pada kitab Siyaru A’laamin Nubalaa’ 8/394.

Allahu Akbar! Inilah potret para salafush shalih. Kehidupan mereka selalu saja dikaitkan dengan kehidupan akhirat. Sampai-sampai mereka tidak sempat untuk bersendau gurau dengan teman-temannya.

Pertanyaannya, bagaimana cara melembutkan hati?

Agar bisa mengikuti para salafush shalih (dalam melembutkan hati) maka setidaknya ada beberapa yang harus dilakukan. Di antaranya:

a. Memperbanyak membaca Al Qur’an dengan cara mentadabburinya.

Memang ada orang-orang tertentu yang sekali membaca Al Qur’an langsung hatinya bergetar. Namun orang-orang seperti ini sangat sedikit. Tetapi bukan berarti orang lain tidak bisa melembutkan hatinya dengan membaca Al Qur’an. 

penghafal al quran

Oleh karenanya, dengan cara membaca (al Qur’annya itu sendiri), membaca artinya, menelaah asbaabun nuzulnya, mengetahui tafsir dari para mufasir yang mu’tabar dan sebagainya.

b. Memperbanyak mengingat Allah.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Qs. Ar Ra’d 28. 

Lalau bagaimana caranya mengingat Allah?

Caranya: bila ingin bermaksiat maka hendaknya mengingat akan adzab Allah yang kelak akan diterimanya.

c. Berkawan dengan kawan yang baik agamanya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Permisalan teman baik dan teman yang buruk itu seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi ayau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan api) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap”. Diriwayatkan Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628.

d. Selalu mengingat kematian.

Salah satu cara mengingat kematian adalah hendaknya bila ada saudara atau tetangga atau teman dekat yang meninggal, sebaiknya ikut memasukkan si mayat ke dalam liang lahat. Lalu berhentilah barang beberapa detik atau menit. Kemudian bayangkan bila yang diri ini yang diletakkan dalam liang lahat itu.

Wallahu a’lamu bish shawaab.

By: Abu Ibrahim.

leader banner alhidayat karpet

Sedang mencari karpet masjid, karpet kantor atau karpet permadani? Al Hidayat Karpet merupakan pusat jual karpet masjid, karpet permadani dan Karpet Kantor. Dapatkan penawaran harga karpet permadani, harga karpet kantor, dan harga karpet masjid terbaik hanya di Al Hidayat Karpet.

Call Now Button